Islam Nusantara. Akhir-akhir ini banyak yang membahas tentang islam nusantara, apakah itu islam nusantara? Yusron****@gmail.com. Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, Istilah islam nusantara, menjadi isu yang mulai ramai dibicarakan. Sejalan dengan peran para budayawan dan orang-orang broadminded di Indonesia.
Islam Nusantara mengikuti alur budaya tersebut dengan memberi makna baru, yaitu kepedulian terhadap sesama. Ini diucapkan oleh Abdul Muqsith Gazali, seorang tokoh Islam liberal. Jadi, yang mereka gambarkan tentang Islam Nusantara ialah Islam yang sejuk dan lembut, tidak pernah keras dan berkonfrontasi. Dengan kata lain Islam Nusantara adalah kelanjutan dari Islam futuristic yang terus mengalami kegagalan karena ditolah oleh masyarakat Islam Indonesia. Ramah terhadap budaya lokal, moderat terhadap beragama, dan toleransi terhadap agama lain merupakan nilai-nilai yang terus dipasarkan ke masyarakat. Islam Nusantara hadir disaat kaum avant-garde dan para pembajak akidah beranggapan bahwa Islam yang sekarang dianggap gersang, terkekang, ke-Arab-araban, touching seni, beside budaya, not in favor of hostile to kemajuan sekaligus aligned with emansipasi wanita. Gejala puritanisme menjadi alasan lahirnya wacana Islam Nusantara.
Islam Nusantara or Indonesian (Islamic) model is a distinctive brand of Islam developed in Nusantara (Indonesian archipelago) at least past in the past the 16th century, as a result of interaction, contextualization, indigenization, interpretation and vernacularization of universal Islamic values, according to socio-cultural realism authenticity of Indonesia.The term was first officially coined, proposed and promoted Jaringan avant-garde Islam (JIL) dan Perkembangan Islam di Indonesia. TEASER: Yang membuat saya tersenyum adalah laporan dua media yang saling bertentangan; yang pertama mengatakan JIL gagal total
Islam Nusantara. Akhir-akhir ini banyak yang membahas tentang islam nusantara, apakah itu islam nusantara? Yusron****@gmail.com. Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, Istilah islam nusantara, menjadi isu yang mulai ramai dibicarakan. Sejalan dengan peran para budayawan dan orang-orang broadminded di Indonesia.
Islam Nusantara mengikuti alur budaya tersebut dengan memberi makna baru, yaitu kepedulian terhadap sesama. Ini diucapkan oleh Abdul Muqsith Gazali, seorang tokoh Islam liberal. Jadi, yang mereka gambarkan tentang Islam Nusantara ialah Islam yang sejuk dan lembut, tidak pernah keras dan berkonfrontasi. Dengan kata lain Islam Nusantara adalah kelanjutan dari Islam futuristic yang terus mengalami kegagalan karena ditolah oleh masyarakat Islam Indonesia. Ramah terhadap budaya lokal, moderat terhadap beragama, dan toleransi terhadap agama lain merupakan nilai-nilai yang terus dipasarkan ke masyarakat. Islam Nusantara hadir disaat kaum avant-garde dan para pembajak akidah beranggapan bahwa Islam yang sekarang dianggap gersang, terkekang, ke-Arab-araban, touching seni, beside budaya, not in favor of hostile to kemajuan sekaligus aligned with emansipasi wanita. Gejala puritanisme menjadi alasan lahirnya wacana Islam Nusantara.
Islam Nusantara or Indonesian (Islamic) model is a distinctive brand of Islam developed in Nusantara (Indonesian archipelago) at least past in the past the 16th century, as a result of interaction, contextualization, indigenization, interpretation and vernacularization of universal Islamic values, according to socio-cultural realism authenticity of Indonesia.The term was first officially coined, proposed and promoted Jaringan avant-garde Islam (JIL) dan Perkembangan Islam di Indonesia. TEASER: Yang membuat saya tersenyum adalah laporan dua media yang saling bertentangan; yang pertama mengatakan JIL gagal total
0 Response to "Islam Nusantara Modern"
Post a Comment